Archives for the day of: September 5, 2008

Genta dua gerbang (1987)

Rantak 8: antologi puisi penyair dari sumbar (kelompok studi sastra dan jurnalistik sumbar, 1991)

Rumpun: antologi puisi penyair muda sumatera barat (tambud dan kanwil depdikbud sumbar 1992)

Antologi Puisi penyair sumatera barat 1993 (tambud bersama kanwil depdikbud, sumbar 1993)

Taraju ‘93 (1993)

Sahayun: antologi puisi pemenang Lomba Cipta Puisi Yayasan Taraju sumbar se-indonesia (1994)

Poeitika (forum dialog penulis, fsua, 1994)

Baca entri selengkapnya »

—chairan hafzan yurma

tanah persemayaman raja-raja, begitulah kita
menyebut setiap sakitnya badan jalan. tapi seruan
apa yang seharusnya menghela sampainya perjalanan
ini? mungkin ganasnya jampi yang berpitunang lewat
sirompak, dengung gasing tengkorak, atau mata gadis
payakumbuh? (kukira tak ada dengung yang lebih hebat
selain bunyi bansi saat malam mengendap turun
di lapangnya kandang padati)

Harau, 2008


—pinto anugrah

di tarok, benar-benar kincir memutar air bandar
kincir menumbuk aroma kopi robusta Baca entri selengkapnya »


—sayyid madany syani

kita menjelma angin dan bertemu di datar padang
sebab kau telah jauh disahut hantu pesisir dan aku erat
dikebat penghuni lembah. berapa panas-berapa hujan yang Baca entri selengkapnya »

—zinda ruud purnama

aku tak mengerti

kenapa puisi terus berputar

melewati bola matamu

yang kini dibuncahi

bayangan lekaki kayu

Baca entri selengkapnya »

—sangdenai

kelokan jalan bukittinggi masih begitu, lembah berpunggung dingin, batang air menanak batu, dan kabut masih saja menyembunyikan Baca entri selengkapnya »

—ahda imran

angin lembah angin penghormatan

sebab dinginnya menghela kabut ke arah langit

Baca entri selengkapnya »

ira di bukittinggi (diambil dari blog indrian koto)

Foto: ira di bukittinggi (diambil dari blog indrian koto)

—ira komang puspita

“dan waktu padam seketika ingatanmu belum selesai

mengendapkan bunyi tetes air jatuh dari daun kemumu.”

sebagaimana datang tampak muka dan pergi tampak punggung

Baca entri selengkapnya »